Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Saturday 7 April 2018

MENJADIKAN MARAH SEBAGAI NIKMAT

No comments

Assalamu'alaikum... 

Jika saja dengan marah semua orang akan merasakan kenikmatan yang luar biasa, mungkin seluruh manusia di bumi ini setiap hari akan memilih marah-marah daripada tersenyum ramah hehehhe coba deh sobat-sobat bayangkan  jika semua orang marah-marah dengan senang hati tanpa adanya sebab, dengan marah mereka merasa bahagia sekali, dan dengan marah mereka bisa membuat orang lain juga marah dan endingnya  akan dapat pahala. hihihi...  eiiitsss.... namun, pada kenyataannya tidak demikian sobat-sobat.

BACA JUGA : DIKIT-DIKIT MARAH, APA UNTUNGNYA?

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yang di jadikan Allah Ta'ala sebagai teladan saja melarang kita marah. Beliau sebenarnya pernah marah, namun marahnya tak sama dengan kita.



Abu Hurairah radiallahu anhu berkata : seorang laki-laki berkata kepada Nabi shalallahu alaihi wa sallam., "berilah aku nasihat". Beliau menjawab ," Janganlah engkau marah!" Beliau mengulanginya beberapa kali, "Janganlah engkau marah!" (HR. Bukhari)

Tentu sebagian dari kita akan mengatakan "kalau ngomong sih ngampang, tapi lakuinnya itu loh, tidak selancar omongan!" hayooo... ada yang pernah ngomon kayak gini?... sobat-sobatku justru  dari omongan kita bisa belajar untuk mengingatkan diri kita untuk mendengarkan nasehat, dengarkan dan ingatlah ia baik-baik dulu dan berlahan-lahan tanamkan nasehat itu dalam perbuatan kita sehari-hari. Mari sama-sama belajar agar menjadi pribadi yang tidak mudah marah.

Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam., bersabda, "Barangsiapa yang menahan marah dan ia sebenarnya mampu untuk meluapkannya, maka pada hari kiamat kelak, ia akan dipanggil Allah di hadapan semua makhluk-Nya. Lalu ia di suruh memilih  bidadari yang ia inginkan."

Hadist di atas menjelaskan kepada kita bahwa marah dapat memberikan kita kenikmatan dunia dan akhirat. Tentu saja segala sesuatu ada syarat dan ketentuan. Marah dapat membuat kita mulia di hadapan Allah dengan syarat ketika kita marah kita menahannya sehingga ada kenikmatan yang dapat kita rasakan kelak di akhirat. dan tidak berujung pada perbuatan keji.

Tentu menahan marah merupakan sesuatu yang akan sulit kita lakukan, tapi InsyaAllah jika ada usaha kita untuk mengendalikan diri dan menyadarkan diri bahwa marah akan menjadi kenikmatan jika kita menahannya. Teruslah mencoba dan tetaplah bersemangat.

Semoga bermanfaat..

Wallahu a'lam.. 

Sumber bacaan :

"Jangan Jadi Manusia Gampangan, Jadilah Manusia Limited Edition". Oleh : Silmy Kaffah Rohayna. Halaman : 10-13. Penerbit : Quanta.


No comments :

Post a Comment