Ilmu adalah Pengetahuan tetapi Pengetahuan belum tentu menjadi ilmu

Friday 18 May 2018

Agar Kita Tetap Ingat Kepada-Nya

No comments

Adakalanya otak kita telah dipenuhi dengan persoalan hidup yang semakin memperlebar jarak kita dengan Allah, Sering kali sehari-hari kita tidak pernah menyempatkan diri untuk menyebut nama-Nya.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hati adalah alat untuk mengingat Allah. Ada hati yang lebih kuat mengingat dari hati yang lain. Maka apabila kamu meminta sesuatu kepada Allah, maka mintalah dengan penuh keyakinan akan diperkenankannya, sebab Allah tidak akan memperkenankan permintaan orang yang hatinya lalai."

Dalam sebuah hadist qutsi Allah Ta'ala berfirman, "Aku seperti prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku menyertainya tatkala ia mengingat-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam dirinya, maka akan Aku sebut dia dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku ditengah banyak orang, Aku pun akan menyebutnya dengan sekumpulan orang yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia mendatangi sambil berjalan, Aku mendatanganinya sambil berlari." (HR. Bukhari

Allah tetap Maha besar tanpa kita besarkan. Dia tetap Agung tanpa harus kita agungkan. Dia tetap Mahasuci tanpa kita sucikan. Semua ungkapan itu pada hakikatnya hanya sebuah pengakuan dari pribadi lemah seperti kita. Manusia dengan segala keterbatasannya hanya bisa mengungkapkan segala rasa tunduk dengan memuji dan mengingat Dzat-Nya.

Nah, ketika dunia terasa menyempit karena permasalahan hidup yang semakin sempit, sering kali nama Tuhan senantiasa keluar begitu saja dari lisan kita. Saat tubuh merasakan sakit, dalam tangisan sering kali terlontar nama Allah berulang-ulang. Saat kemiskinan telah berkunjung pada keluarga kita, rintihan doa senantiasa muncul tanpa kenal lelah.

Yah... begitulah jiwa manusia. Terkadang butuh diingatkan untuk dapat mengingat Tuhan yang menciptakannya. Terkadang butuh ditegur agar mau menyapa Tuhannya. Butuh di jewer ...disentil kupingnya.. agar mau menghadap kepada Rabbnya.

Mari kita sama-sama untuk belajar dan berusaha membiasaka diri agar selalu ingat kepadaNya. Jangan hanya mengingatNya dikala dilanda kesulitan, kemelaratan, kegalauan. Ingatlah Dia dalam setiap syukur kita setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik.

Wallahu a'lam..

Sumber bacaan :

Diringkas dari buku "Me+God= ENOUGH". Oleh : Ahmad Rifa'i Rif'an. Hal : 134. Penerbit : Quanta.

No comments :

Post a Comment